Bantuan Siswa Miskin


bsm
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memantau penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Surabaya, Jawa Timur menjelaskan bahwa  Kartu Perlindungan Sosial (KPS) tidak hanya bisa digunakan untuk mendapatkan BLSM, tetapi juga untuk mendapatkan Bantuan Siswa Miskin (BSM). Dalam KPS tercantum nama kepala keluarga, nama istri, serta nama anak-anak.  "Ini yg namanya by name by address," kata Menteri Nuh.

Dari KPS yang ditandatangani Kepala Bappenas Armida Alisjahbana itu juga bisa diketahui usia anak. Jika usia mereka di bawah 18 tahun, berarti mereka masih bersekolah, sehingga bisa memperoleh BSM dengan melihat data mereka di sekolah yang bersangkutan.

Data tersebut juga dicocokkan dengan data di pusat, yaitu Data Pokok Pendidikan (Dapodik), apakah benar namanya tercatat sebagai siswa aktif. Menteri Nuh mengatakan, Dapodik merupakan virtual account sehingga Bantuan Siswa Miskin bisa disalurkan langsung ke siswa. "Negeri atau swasta, semua dapat. Di Kemdikbud atau Kementerian Agama," ujarnya.

Besaran BSM untuk SD sebesar Rp 450.000, untuk SMP sebesar Rp 750.000, dan untuk SMA/SMK sebesar Rp 1.000.000. Setiap BSM juga akan ditambah Rp 200.000/siswa, yang disebut dengan biaya personal. Biaya personal ditujukan untuk membantu pembelian buku atau alat tulis, seragam, atau transportasi siswa jika sekolahnya jauh dari rumah.

Menteri Nuh menuturkan, dengan adanya kompensasi dari kenaikan harga BBM, jumlah penerima Bantuan Siswa Miskin yang tadinya berjumlah 5,9 juta siswa dari siswa SD, SMP, dan SMA/SMK, sekarang menjadi 13,5 juta siswa.
Tag : Reportase
0 Komentar untuk "Bantuan Siswa Miskin"

Silahkan tulis komentar dan pesan anda yang penting tidak SARA dan PORNOGRAFI

Back To Top